Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan, Universitas Syiah Kuala (MIK USK) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa, dosen dan alumni, dengan tema “Peningkatan Pengetahuan Siswa Diktukba Polri SPN Aceh dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana”. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Aceh pada 19 Mei 2024 dan diikuti oleh 264 siswa Diktukba Polri.
Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para siswa Diktukba Polri terkait pentingnya mitigasi bencana serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil dalam mengurangi risiko bencana di masyarakat. Mengingat Aceh merupakan salah satu daerah Indonesia yang rawan akan berbagai jenis bencana, kegiatan ini diharapkan dapat membekali pada calon bintara Polri dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan 20 tahun tsunami Aceh dan 22 tahun milad Sekolah Pascasarjana USK.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pemberian materi terkait pengkajian risiko bencana yang disampaikan oleh Risnan Aldino, salah satu mahasiswa MIK angkatan 2022 yang juga berprofesi sebagai seorang polisi. Dalam paparannya, beliau menjelaskan konsep pengurangan risiko bencana melalui rumus risiko serta contoh studi kasusnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menerima materi, seluruh siswa Diktukba Polda Aceh juga dilatih untuk mengkaji risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah Aceh, yang meliputi kajian bencana di wilayah pesisir, pegunungan, dan perkotaan. Siswa dibagi dalam 11 kelompok yang masing-masing difasilitasi oleh mahasiswa dan juga alumni MIK. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat matrik pengurangan risiko bencana berdasarkan komponen bahaya, Kerentanan, dan Kapasitas untuk kemudian dipresentasikan hasilnya. Kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa MIK angkatan tahun 2023 ini mendapat respon dan dukungan penuh dari Direktur Sekolah Pascasarjana USK yang disampaikan melalui Koordinator Prodi MIK Dr. Rina Suryani Oktari. Turut hadir dalam kegiatan ini Dr. Dra. Sulastri, M.Si dan Dr. Budi Arianto, S.Pd., M.Pd.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa Diktukba dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, yang tidak hanya siap dalam menghadapi bencana, tapi juga turut aktif dalam upaya pencegahan dan mitigasinya,” ujar Dr. Rina.
Pada kesempatan tersebut, koordinator Prodi MIK ini turut menyuarakan tentang tidak lagi menyebut istilah bencana alam, karena yang ada adalah bahaya alam. Ketika kita menyebut bencana alam, seolah-olah alam yang bersalah atas terjadinya bencana. Padahal bencana terjadi karena ada turut campur tangan manusia yang menyebabkan bahaya alam ini menjadi suatu bencana, sehingga suatu bahaya masih dapat dicegah melalui berbagai upaya-upaya mitigasi agar tidak sampai menjadi bencana dan menimbulkan kerugian pada berbagai aspek.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergitas yang kuat antara Prodi MIK dan Polda Aceh dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh dan siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana yang dapat terjadi di masa depan.(SZ).