Pidie(DI Aceh)
Geumpang(Media Rakyat FK Aceh-Sumut): Sesuai pemberitaan yang telah diterbitkan oleh beberapa perusahaan media, antara lain:
– jejakkriminal.online berjudul camat geumpang abaikan dugaan korupsi waktu kerja dan adanya terima pungli ataupun gaifikasi?!?(21/10)
– pejuangnfomasiindonesia.com berjudul camat geumpang abaikan dugaan korupsi waktu kerja dan adanya terima pungli ataupun gaifikasi?!?(21/10)
– lensacyber.id berjudul camat geumpang abaikan dugaan korupsi gratifikasi dan pungli(21/10).
Bermula maraknya isu beredar dan berkembang serta ditambahkan bahasa oleh masyarakat bahwa sudah menjadi rahasia umum mengenai Masykur Camat Geumpang terindikasi Dugaan Gratifikasi ataupun Pungli senilai 5(lima) juta setiap bulannya dari Panitia Beko Pertambangan Emas Tanpa ijin yang berada di Wilayah Kecamatan Geumpang Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
Maka perwakilan dari pihak beberapa perusahaan media publikasi coba jalankan Audensi Konfirmasi terkait hal yang didugakan itu.
Namun disaat perwakilan dari beberapa media menjalankan Audensi Konfirmasi terkait hal yang didugakan, Selasa Tanggal 17 Bulan 10 Tahun 2023, kisaran Jam Pukul 14. 21. 40 WIB, perwakilan dari beberapa media sangat terheran-heran saat tiba Kantor Camat sedang dalam keadaan kosong dan tidak ada salah seorang Pegawai Negeri Sipil(PNS) Kantor Camat Geumpang pun yang sedang bertugas, sementara saat pihak media itu melihat jam harusnya ataupun mestinya ada PNS yang berdinas?
Lalu setelah Pukul 14. 26 WIB, perwakilan pihak dari beberapa perusahaan media menunggui tidak ada satupun PNS ataupun Pekerja yang datang di Kantor Camat Geumpang Kabupaten Pidie.
Maka Perwakilan dari Pihak Media tersebut coba konfirmasi melalui selular Masykur Camat Geumpang tuk pertanyakan kapan ada waktunya Audensi Konfirmasi untuk beberapa hal yang didugakan tersebut?
Kemudian saat Masykur Camat Geumpang dikonfirmasi melalui selular, malah seolah-olah tidak perduli ataupun seperti coba abaikan hal yang didugakan itu?
Adapun Masykur Camat Geumpang saat dihubungi dan dikonfirmasi nyatakan dirinya sedang dirumah, dan saat disampaikan perwakilan dari beberapa perusahaan media mengenai dari tadi sudah menunggu tetapi tidak ada satupun PNS ataupun Pekerja yang berada di kantor camat, dirinya malah dengan enteng menyampaikan baru pulang dengan alasan istirahat tadi siang, dan saat dijelaskan perwakilan dari beberapa media bahwa itu sudah menunjukkan jam 14 lewat masak lama kali jam istirahatnya selesai, Masykur malah menjawab tunggu dulu berulang, lalu hanya sambungkan bahasa ada perlu apa pak pada pihak perwakilan media.
Kemudian saat perwakilan para media menjelaskan berulang sedang jalankan audiensi konfirmasi, Masykur Camat Geumpang menanyakan tentang apa, seolah dirinya tidak perlukan audiensi konfirmasi yang tengah dijalankan ataupun diberikan perwakilan dari beberapa media, dan saat dipancing bahasa seputaran kegiatan kecamatan Geumpang, dan dirinya memperkeras suaranya kegiatan apa maksudnya.
Seolah audiensi konfirmasi yang tengah diberikan oleh perwakilan para media tidak penting dan hanya cukup konfirmasi melalui tilpon selular saja, lalu menambahkan alibi bahwa dirinya sedang ada acara di Sigli.
Sementara pertama dirinya sudah mengatakan sedang dirumah, dan saat perwakilan dari beberapa media pertanyakan ada acara apa di Sigli, Masykur Camat Geumpang alaskan bahasa rapat masalah acara kantor maulid rapat di kabupaten, dan saat dipertanyakan oleh perwakilan dari beberapa media rapat dimana ataupun dinas apa?
Masykur Camat Geumpang baru sampaikan bahwa rapatnya sudah selesai dan desak pihak perwakilan beberapa media dengan suara kerasnya kembali untuk menyampaikan secara konfirmasi selular saja, seolah menolak pengaturan waktu audiensi konfirmasi yang tengah diberikan.
Dan saat dipertegas pertanyaan oleh perwakilan dari beberapa media ini, kita apa cukup konfirmasi saja pak, dan tidak perlu audensi konfirmasi?
Masykur Camat Geumpang memperkeras bahasanya dan lalu melembutkan bahasanya kembali bahwa besok dirinya baru berada di kecamatan geumpang, dan saat perwakilan dari beberapa media coba pertanyakan besok, kapan dan jam berapa?
Masykur Camat Geumpang malah memaksakan perwakilan dari beberapa media menjelaskan secara konfirmasi melalui selular saja, dan saat perwakilan dari beberapa media kembali mengulangi pertanyaan jika sudah dilakukan konfirmasi berarti tidak diperlukan kembali audensi konfirmasi serta mengingatkan Masykur Camat Geumpang jangan timbulkan bahasa keberatan dengan alaskan kenapa tidak diberikan audensi konfirmasi ataupun virtual secara langsung, lalu Masykur Camat Geumpang mengiyakan.
Dan saat perwakilan dari beberapa media menjelaskan dan mempertanyakan melalui selular dengan menambahkan mengenai informasi dugaan, berdasarkan kisi-kisi rahasia umum bahwa Masykur Camat Geumpang ada mendapatkan upeti ataupun bahasa kasarnya pungli atau gratifikasi berdasar nilainya 5(lima) jutaan untuk acara kegiatan penambangan di Geumpang dan kembali diulangi oleh perwakilan dari beberapa media bahwa media tetap laksanakan dan utamakan perimbangan selaku Independen dengan mengutamakan menawarkan audiensi konfirmasi, dan saat dipertanyakan tanggapan dari Masykur Camat Geumpang, dirinya menjawab dengan enteng bahwa tidak ada menerima, lalu perwakilan dari beberapa media itu kembali menjelaskan dan menerangkan segala hal yang telah dikomunikasikan dalam konfirmasi itu akan dipublikasikan dan perwakilan dari beberapa media tidak lupa kembali mengulang segala dugaan yang telah ditemukan dan sudah dikonfirmasikan agar tidak gagal dalam pemahaman dalam pemberian publikasi yang diinginkan masyarakat, sambil ijin pamit menutup selular.
Menyikapi hal memprihatinkan ini perwakilan dari beberapa media, coba konfirmasi Dimas Ketua DPW IWO I (Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Wartawan Online Indonesia) Aceh dalam pemberian tanggapannya untuk beberapa hal yang di duga kan itu??
Dan Dimas selaku Ketua DPW IWO I Aceh berikan tanggapannya “Saya Ketua DPW IWO I Aceh sangat sesalkan hal yang didugakan itu, seharusnya pegawai negeri sipil(PNS) atau aparatur sipil negara(ASN) itu sudah ada ketentuan dan prosedur yang berlaku, apalagi di negara kesatuan republik indonesia (nkri)”.
Tambah Dimas lagi “Apapun yang namanya korupsi waktu itu sama dengan merugikan negara, saya menghimbau dan meminta kepada camat geumpang terkait yang mana dugaan adanya indikasi korupsi waktu dan adanya dugaan seorang camat menerima pungli atau gratifikasi dari masyarakat(panitia pertambangan), seharusnya camat selaku pamong praja memberikan contoh yang baik untuk para keuchik di kecamatan tersebut (geumpang)”.
Lanjut Dimas lagi “Saya Ketua DPW IWO I Aceh berharap pemkab (pemerintah kabupaten) pidie melalui sekda (Sekretaris Daerah) pidie segera menindak tegas camat-camat ataupun asn yang korupsi waktu, pungli maupun gratifikasi dan jangan mandul, agar negara tidak sangat dirugikan dan harus tidak boleh ada lagi pembiaran, ini harapan kita semua untuk menyelamatkan nkri, karena korupsi bukan hanya sekedar uang saja, tapi juga waktu adalah hal yang vital merugikan negara, sebab negara sudah membayar kewajiban mereka untuk mengabdi kepada negara (masyarakat).
“Seharusnya seorang camat selaku pamong praja harus bisa mengayomi dan melayani masyarakat seutuhnya, bukan memungut biaya ataupun pungli maupun gratifikasi dari masyarakat yang contohnya telah disetorkan oleh panitia beko, saya ketua ikatan wartawan online indonesia provinsi aceh meminta kepada pemkab harus segera tindak camat-camat atau asn yang korupsi waktu, karena mereka digaji oleh negara, dan bukan untuk berleha-leha” tutup Dimas Ketua DPW IWO I Aceh.
Kemudian perwakilan dari beberapa perusahaan media akan meneruskan dan minta tanggapannya melalui pemberitaan ini diterbitkan kembali, terkait hal yang di duga kan itu baik pada Pimda Kabupaten Pidie maupun Pimda Provinsi Aceh???