Banyak Sarpras Rusak, Disdikbud Demak Upayakan KBM Tetap Berjalan

Demak, Forum Kota,-

Kegiatan belajar mengajar sejumlah sekolah di kecamatan Karanganyar Demak belum berjalan normal meski banjir yang melanda wilayah tersebut mulai surut.

Kepada forkot Kepala Dinas Pendidikan Demak Haris Wahyudi Ridwan menyatakan bahwa beberapa sekolah baru melakukan aktifitas bersih bersih dan menata kondisi sekolah yang porak poranda diterjang banjir. Ditemui forkot di kantornya pada kamis 22/02 Haris menyampaikan, puluhan sekolah dari tingkat PAUD hingga SMP mengalami kerusakan sarana prasarana sehingga kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan.

Secara detil, melalui Sekretaris dinas pendidikan dan kebudayaan Demak M Ridwan, diperoleh data dan informasi kerusakan sarpras sekolah. Menurut M Ridwan, berdasarkan hasil inventarisasi dan monitoring di lapangan, data yang sudah masuk ke dinas pendidikan dan kebudayaan Demak tercatat ada puluhan sekolah di wilayah kecamatan Karanganyar yang terdampak banjir.yaitu :

SD sebanyak 22 sekolah, SMP 4 sekolah, 20 Tk, 3 TK Paud dan KB 17.

“Hasil pantauan kami, hampir seluruh ruang kelas siswa dan guru masih berserakan pasca banjir kemarin, termasuk buku buku yang ada diruang perpustakaan, perangkat sekolah berbasis TIK, dan alat alat elektronik lainnya juga banyak mengalami kerusakan,” paparnya.

Perangkat TIK yang rusak seperti laptop, printer, CPU, scanner, lcd proyektor dan piranti elektrik lainnya, lanjut Ridwan, jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan unit.

Sementara mengenai aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah saat ini dinas pendidikan telah menginstruksikan agar dilakukan dengan sistem daring/online Meski belum bisa berjalan optimal karena kondisi wilayah yang belum pulih, dinas pendidikan terus berupaya agar aktifitas belajar anak anak tetap berjalan.

“Selain melalui daring, sambil menunggu perkembangan kondisi wilayah karanganyar, kegiatan belajar mengajar siswa sementara bisa dilakukan di luar lingkungan sekolah.

“Kasihan kalau mereka ketinggalan pelajaran terlalu lama” ujar Haris. ***tgh/yok